DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Warga di Blitar Dihebohkan dengan Fenomena Lubang Besar Penyedot Air Sungai, BPBD dan Tim Geofisika Melakukan Kajian

image
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto (kanan) meninjau lubang di Blitar, Jawa Timur. (ANTARA/HO-BPBD Jatim)

POLITIKABC.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, bersama Tim Geofisika dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), melakukan peninjauan dan kajian terhadap fenomena lubang besar yang menyedot air sungai di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, yang didampingi oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettriyanto dan Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy, mengecek langsung lokasi lubang yang kini telah dipasang garis polisi. 

Gatot menyatakan bahwa kajian akan dilakukan menggunakan teknologi radar penembus tanah (Ground Penetrating Radar/GPR) untuk mendeteksi objek di bawah permukaan.

Baca Juga: Heboh, Saat Anies Dikawal Ketat di Saudi, PKS: Itu Adalah Protokol Kerajaan Disana

"Viralnya temuan lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar dalam beberapa hari ini, direspons cepat BPBD Jatim dengan menghadirkan Tim Geofisika ITS Surabaya," katanya di Surabaya, Rabu 13 November 2024. 

"Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah," ujarnya.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto juga berharap dengan menggandeng Tim ITS, bisa dilakukan kajian akademik yang mampu mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kaliasat ini.

Baca Juga: Bikin Heboh, Sosok Mirip Harimau Sumatra di Kabupaten Pesawaran Ternyata Jenis Kucing Emas

"Kami meminta masyarakat tetap mematuhi jarak garis polisi yang telah dipasang, agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Apalagi saat ini sudah mulai musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja," katanya.

Kades Dawuhan Ahmad Muhibbudin menceritakan fenomena lobang di Sungai Kaliasat itu bermula saat terjadi hujan deras pada awal November lalu. Kala itu salah satu warganya menemukan lobang tersebut, yang kemudian semakin hari semakin lebar.

"Kami memang berharap ada kajian terkait lobang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak," ujarnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait