DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Meningkat, PVMBG: Zona Bahaya pada Radius 7 Kilometer dari Puncak

image
Lontaran abu vulkanik diiringi pijaran api dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki di di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur/Badan Geologi

POLITIKABC.COM - Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang statusnya diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin 4 November 2024 pagi.

Badan Geologi menjabarkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi dalam beberapa hari terakhir, hingga Jumat 1 November terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak. 

Pada periode ini juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di Desa Dulipali, Kecamatan Ille Bura, Flores Timur. Pemerintah Kabupaten Flores Timur melaporkan setidaknya delapan orang meninggal dunia di Kecamatan Walanggitang akibat peningkatan aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki ini.

Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Bandar Udara Frans Seda di Kota Maumere NTT Sudah Tidak Beroperasi Dua Bulan

“Kami rekomendasikan untuk tidak ada aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi,” kata Kepala Badan Geologi M Wafid.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bahkan terbaru hasil pengukuran petugas menggunakan drone tercatat jarak aliran lava berada di sekitar 4,3 kilometer dari pusat kawah gunung api itu. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan.

Baca Juga: Terjaring OTT, KPK Tahan 6 Orang Tersangka, di Antaranya Merupakan Pejabat di Pemprov Kalimantan Selatan

Di saat yang sama juga tercatat kenaikan gempa vulkanik dalam dan dangkal, yakni sebanyak 119 kali gempa vulkanik dalam, 19 gempa vulkanik dangkal dan 6 kali gempa tremor harmonik yang berlanjut sampai Sabtu 2 November. 

Sebelumnya jumlah vulkanik dalam rata-rata 10-12 kali dalam sehari. Gempa frekuensi rendah masih terekam pada periode ini mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.

Masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau lebih dekat, juga patut mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.***

Sumber: Antara

Berita Terkait