DECEMBER 9, 2022
News

Dampak Ketegangan Israel dan Iran, Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,46 Persen

image
Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/am.

POLITIKABC.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Senin, dibuka melemah dipengaruhi ketegangan Israel dan Iran yang berpotensi meningkatkan tensi di Timur Tengah.

Pada awal perdagangan Senin 28 Oktober 2024, rupiah tergelincir 72 poin atau 0,46 persen menjadi Rp15.719 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya sebesar Rp15.647 per dolar AS.

Analis mata uang Lukman Leongupiah mengatakan, diperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang menguat, menyusul serangan balasan Israel ke Iran memicu kekuatiran eskalasi situasi di Timur Tengah.

Baca Juga: Senin Hari Ini, Layanan Penerbangan Semua Bandar Udara di Iran Dihentikan

Lukman memprediksi rupiah berada di rentang Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.

"Tidak ada data ekonomi dari domestik, namun Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan intervensi," ujarnya di Jakarta, Senin 29 Oktober 2024. 

Untuk mendukung penguatan rupiah ke depan, Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan melakukan triple intervensi, yakni intervensi di pasar surat berharga sekuritas valas, rupiah, dan sukuk.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kepada Komunitas Putra Jawa Kelahiran Sumatra: Minta Dukungan di Era Pemerintahan Baru

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa armada pesawat tempur Amerika Serikat telah siap siaga untuk menyelamatkan pilot Israel jika serangan ke Iran pada Sabtu 27 Oktober gagal.

"Israel dan AS mengkoordinasikan rencana untuk memastikan penyelamatan para pilot jika operasi tidak berjalan lancar," sebut Radio Militer Israel pada Minggu.

Laporan itu menekankan bahwa meskipun AS tidak mengambil bagian dalam serangan itu, armada dari Komando Pusat AS (AFCENT) siap untuk campur tangan jika diperlukan.

Baca Juga: Iran Umumkan Dua Tentaranya Tewas akibat Serangan Israel di Wilayahnya pada Dini Hari

"Kemampuan canggih Amerika di wilayah tersebut akan memungkinkan mereka untuk melaksanakan operasi penyelamatan," kata laporan itu.

Namun, meskipun ada kesiapan terhadap potensi intervensi AS, Angkatan Udara Israel telah merancang "rencana independen untuk penyelamatan pilot tanpa bergantung pada dukungan Amerika," tambahnya.

Israel pada Sabtu mengatakan telah melakukan serangan selama empat jam terhadap Iran, dengan Teheran menyatakan bahwa mereka telah berhasil menangkis "upaya Zionis untuk menyerang beberapa titik di Teheran dan di seluruh negeri."

Menurut militer Iran, serangan Israel menewaskan empat tentara.

Serangan ini sebagai balasan atas peluncuran lebih dari 180 rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober, yang digambarkan Teheran sebagai "balasan" atas pembunuhan para pemimpin tinggi kelompok Palestina Hamas dan Hizbullah Lebanon.

Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa setiap serangan Israel akan ditanggapi dengan "respons yang lebih keras."***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait