DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Profil Maarten Paes, Kiper Timnas Indonesia yang Bersinar di Laga Melawan Australia

image
Penampilan Maarten Paes saat melawan Australia. (Instagram/@maartenpaes)

POLITIKABC.COM - Dalam pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Australia pada Selasa 10 September 2024 lalu, sosok Maarten Paes berhasil mencuri perhatian publik.

Maarten Paes merupakan kiper naturalisasi asal Belanda. Dia tampil gemilang di bawah mistar gawang, menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus oleh lini serang Australia.

Penampilan Maarten Paes mengesankan banyak pihak, sekaligus membuktikan kualitasnya sebagai salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Baca Juga: Buntut Kasus Rasisme Pemain Sepak Bola, Pemerintah Argentina Minta Maaf ke Prancis

Pada laga tersebut, Australia berulang kali menekan pertahanan Indonesia dengan serangan yang mematikan.

Namun, Paes dengan sigap menggagalkan peluang demi peluang lawan, termasuk beberapa penyelamatan krusial yang membuat skor tetap imbang.

Refleksnya yang cepat dan keputusannya yang matang dalam menghadapi striker Australia menjadi kunci pertahanan Indonesia.

Baca Juga: Pemain Timnas Timor Leste U-19 Alexandro Bahkito Corsino Lemos Ingin Merumput di Klub PSIS Semarang

Meski berstatus sebagai pemain naturalisasi, Paes menunjukkan komitmen dan semangat juang tinggi untuk membawa Timnas Indonesia bersaing di level internasional.

Dengan postur tinggi dan kemampuan membaca arah bola yang tepat, Paes kerap menjadi momok bagi para penyerang lawan. Banyak yang memuji kemampuan distribusinya yang efektif, membantu serangan balik Indonesia dimulai dari lini pertahanan.

Lahir 14 Mei 1998 di Nijmegen Belanda, Maarten Paes mengawali karier sepak bolanya di akademi NEC Nijmegen, klub lokal kota kelahirannya.

Baca Juga: Putranya Dampingi Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar, Bos Persib Bandung Umuh Muchtar Klaim Tidak Manfaatkan Klub Sepak Bola 

Di Eropa, ia sudah terbiasa menghadapi tekanan tinggi saat bermain di Eredivisie, liga utama Belanda. 

Pengalaman tersebut memberinya ketenangan dan ketangguhan mental di lapangan, sesuatu yang kini dia tunjukkan dalam seragam Merah Putih.

Ketika dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia, banyak yang mempertanyakan kemampuan Paes beradaptasi dengan gaya bermain Asia Tenggara. 

Namun, dalam waktu singkat, ia berhasil membungkam kritik dengan performa cemerlangnya di beberapa laga penting, termasuk pertandingan melawan Australia ini. 

Dengan penampilan solidnya, Paes tampaknya mulai meraih kepercayaan penuh dari pelatih dan rekan setim.

Salah satu momen terbaik dalam laga melawan Australia adalah ketika Paes berhasil menepis tendangan keras yang hampir pasti berbuah gol. 

Aksi tersebut memicu sorakan dan tepuk tangan dari para suporter yang memadati stadion, sekaligus memberikan suntikan moral bagi tim yang sedang berjuang mempertahankan keseimbangan permainan.

Keputusan Maarten Paes untuk bergabung dengan Timnas Indonesia diambil karena rasa cintanya pada negara asal neneknya, yang memiliki darah Indonesia. 

Meskipun besar di Belanda, ia mengaku selalu ingin memberikan sesuatu yang spesial bagi negara asal keluarganya. Rasa bangga dan emosional kerap terlihat dalam setiap aksinya di lapangan.

Dengan usianya yang masih tergolong muda, Paes diprediksi akan menjadi pilar penting Timnas Indonesia di masa mendatang. 
Banyak pihak berharap dia bisa terus menjaga performa konsistennya dan membantu Indonesia mencapai prestasi yang lebih tinggi di pentas internasional. 

Mengingat kariernya yang masih panjang, peluang untuk berkembang lebih jauh masih terbuka lebar.

Laga melawan Australia ini menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia kini memiliki penjaga gawang berkualitas internasional. 

Meski hasil akhir laga mungkin tidak sesuai harapan, performa Maarten Paes layak diapresiasi dan menjadi catatan penting dalam perjalanan sepak bola Indonesia.

Dengan segala potensi dan keahlian yang ia miliki, Maarten Paes tidak hanya membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pemain muda yang ingin berkarier di level internasional.***


Penulis : Rifqi Afiyatul Maula Rohman

Berita Terkait