Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Teknologi Artificial Intelligence Genjot Indeks Pariwisata, Kalahkan Thailand
- Penulis : Ulil
- Selasa, 06 Agustus 2024 17:56 WIB
POLITIKABC.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membantu indeks pariwisata Indonesia mencapai peringkat ke-22, lebih unggul daripada Thailand dan Malaysia.
Dikutip dari Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 oleh World Economic Forum (WEF), Malaysia menempati peringkat ke-35 global, serta Thailand menempati peringkat ke-47 global.
Sedangkan, Singapura menempati peringkat ke-13 global, yang sekaligus mengantarkan Negeri Singa tersebut menempati peringkat Travel and Tourism Development Index tertinggi di kawasan ASEAN.
Baca Juga: Sandiaga Uno di Pilkada 2024: Saya Fokus di Kementerian, Belum Dapat Tugas
“AI berhasil membantu kami menghasilkan capaian loncatan 10 peringkat dari posisi 32 ke posisi 22,” ujar Sandiaga di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024.
“AI membaca tren pariwisata yang personalized, customized, localized, and smaller in size,” kata dia.
Personalized berarti wisata yang bersifat pribadi atau terbatas untuk keluarga. Customized berarti para pelaku pariwisata menyiapkan wisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan seperti alam hijau terbuka, pantai, atau bahkan menyiapkan pengalaman budaya lokal lewat desa wisata.
Baca Juga: Sandiaga Uno Sampaikan Minat untuk Maju di Pilkada DKI Jakarta
Localized artinya wisata yang disiapkan untuk masyarakat domestik bisa dihadirkan tanpa jarak yang jauh atau dekat dari rumah. Serta yang terakhir adalah Smaller Size, artinya tempat wisata tidak menampung terlalu banyak orang sehingga dapat menjadi lebih longgar dan luas untuk dieksplorasi.
Dengan membaca tren tersebut, kata Sandiaga, AI menilai bahwa kualitas wisatawan lebih penting daripada kuantitasnya.
Kualitas wisatawan di Indonesia, lanjut dia, ditunjukkan melalui lama wisatawan tersebut tinggal di suatu destinasi, serta seberapa besar pengeluarannya selama berada di sana.
Menurut dia, kemampuan analisis tersebutlah yang membuat AI dapat mendukung terciptanya wisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
“Jadi, jumlah wisatawan kita mungkin tidak akan mencapai jumlah yang dicapai oleh Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Tapi, peringkat kita di atas mereka,” ucap Sandiaga.***