DECEMBER 9, 2022
International

Jubir Presiden Palestina: Anak-anak, Wanita dan Lansia yang Berlindung di Pengungsian Dibantai Israel dan Didukung AS

image
Beberapa warga Palestina mengumpulkan sejumlah barang dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.)

POLITIKABC.COM - Juru bicara resmi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, Sabtu 27 Juli 2024, mengecam keras pemerintah beserta Kongres AS karena mendukung secara penuh dan komprehensif pembantaian berdarah yang dilakukan terhadap rakyat Palestina, terakhir yang terjadi di Kota Deir al-Balah.

Dia menambahkan bahwa pembantaian brutal itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan Kongres AS, yang menyanjung dan menawarkan bantuan politik, finansial dan senjata kepada pendudukan Israel untuk terus membom anak-anak, wanita dan lansia.

Abu Rudeineh menunjukkan bahwa pendudukan telah melanggar seluruh larangan yang telah ditetapkan hukum internasional, dengan melakukan pemboman di salah satu sekolah yang menampung warga sipil yang mencari perlindungan.

Baca Juga: Israel 63 Kali Gempur Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Puluhan Orang Meninggal, Ratusan Terluka Parah

Jubir itu menjelaskan, "Lampu hijau pemerintah Amerika yang diterima Netanyahu membuatnya terus gencar melakukan serangan dan pembantaian yang masih berlangsung terhadap rakyat Palestina, yang terakhir yakni pembantaian mengerikan yang menelan puluhan korban jiwa akibat tentara pendudukan yang menargetkan sekolah yang menampung ribuan orang terlantar di Kota Deir al-Balah".

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa "setiap kali pendudukan menggempur sekolah yang menampung orang-orang terlantar, kami hanya melihat sejumlah kutukan dan kecaman yang tidak akan memaksa pendudukan menghentikan agresi berdarah mereka".

Abu Rudeineh meminta pemerintah AS untuk memaksa pendudukan Israel agar menghentikan agresinya dan mematuhi keputusan legitimasi internasional karena mereka bertanggung jawab atas semua agresi yang terjadi di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem.***

Sumber: Antara

Berita Terkait