DECEMBER 9, 2022
International

Olimpiade Paris 2024, Seorang Atlet Pejudo Ketahuan Menggunakan Doping, Begini Sanksi Tegasnya

image
Cincin Olimpiade terpasang di Menara Eiffel, Paris, Prancis. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa/am.

POLITIKABC.COM - Kasus doping pertama terjadi dalam Olimpiade Paris 2024 setelah seorang pejudo pria asal Irak dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik yang dilarang digunakan oleh para atlet, menurut Badan Pengujian Doping Internasional (International Testing Agency/ITA).

ITA yang mengelola program anti-doping independen untuk Olimpiade Paris mengatakan sampel yang diambil dari pejudo Irak bernama Sajjad Sehen telah "menghasilkan temuan analitis yang merugikan terkait zat terlarang metandienone dan boldenone".

Kedua obat tersebut dilarang oleh Badan Antidoping Dunia, lapor AFP pada Sabtu WIB.

Baca Juga: Bamsoet Mendukung KOI Nobatkan Jokowi Jadi Bapak Olahraga Indonesia

Sampel tersebut dikumpulkan oleh ITA selama pemeriksaan anti-doping di luar kompetisi pada Selasa 23 Juli di Paris, kemudian hasilnya dilaporkan kepada laboratorium Paris yang terakreditasi WADA pada Kamis 25 Juli 2024.

Atlet Olimpiade berusia 28 tahun yang baru pertama kali ikut Olimpiade itu seharusnya bertanding pekan depan di kelas 81 kilogram putra.

Pernyataan ITA mengatakan atlet tersebut telah diskors hingga masalah tersebut diselesaikan, sesuai dengan aturan anti-doping.

Baca Juga: Sri Mulyani Bertemu dengan Mantan Istri Bill Gates di Paris, Apa yang Dibahas?

"Atlet tersebut dilarang untuk berkompetisi, berlatih, menjadi pelatih, atau berpartisipasi dalam aktivitas apa pun selama Olimpiade Paris 2024," kata mereka.

"Atlet tersebut memiliki hak untuk mengajukan keberatan terhadap skorsing di Pengadilan Arbitrase Olahraga - Divisi Anti-Doping," sambung mereka.

Sehen juga memiliki hak untuk meminta analisis sampel B.***

Baca Juga: Dukung Gencatan Senjata di Palestina, Namun Presiden Prancis Terbuka Terima Atlet Israel di Olimpiade Paris 2024


 

Sumber: Antara

Berita Terkait