DECEMBER 9, 2022
International

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Mengutuk Serangan Udara Israel di Wilayah Zona Kemanusiaan Jalur Gaza

image
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel (ANTARA/Anadolu/pri)

POLITIKABC.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel yang ditujukan ke wilayah Al-Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza, yang digunakan sebagai wilayah zona kemanusiaan bagi pengungsi Palestina.

Antonio Guterres mengatakan, serangan Israel telah menewaskan 90 orang di wilayah zona kemanusiaan jalur Gaza yang padat pengungsi.

"(Serangan) ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," demikian menurut pernyataan yang menyebutkan Antonio Guterres terkejut dan sedih, Senin 15 Juli 2024. 

Baca Juga: Ada Dermaga Buatan Amerika Serikat di Lepas Pantai Gaza, Hamas Sebut Hanya Sebuah Pertunjukan Politik

"Sekjen PBB mengutuk pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita," kata pernyataan itu.

Merujuk pada klaim Israel bahwa serangan tersebut menyasar "dua anggota Hamas", pernyataan itu mengatakan: "Sekjen menggarisbawahi bahwa hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan pencegahan dalam serangan, harus ditegakkan setiap saat.”

Pernyataan itu mengulang kembali tuntutan Guterres untuk gencatan senjata segera dan pembebasan sandera di Gaza, dan menegaskan "perang harus berakhir".

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza, Banyak Rumah Sakit Kembali Harus Tutup akibat Tak Ada Bahan Bakar

Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 300 orang terluka dalam serangan tersebut.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait