DECEMBER 9, 2022
News

Pemerintah Lirik Papua dan Kalimantan sebagai Lahan Pertanian Indonesia di Masa Depan

image
Papua, Kalimantan, Pertanian, Indonesia, Masa Depan Pemerintah Lirik Papua dan Kalimantan sebagai Lahan Pertanian Indonesia di Masa Depan POLITIKABC.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa lahan yang ada di Pulau Kalimantan dan Papua menjadi masa depan pertanian Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan. Zulkifli mengatakan, rencana membuka lahan pertanian di Kalimantan dan Papua ini sudah dia sampaikan ke Prabowo. Mendag menyampaikan, Kalimantan dan Papua bisa dibuat mekanisasi untuk pertanian padi atau jagung. "Kita punya masa depan, ini yang saya sampaikan kepada Pak Prabowo (Presiden terpilih 2024-2029) dan juga Pak Jokowi (Presiden RI). Masa depan kita di Kalimantan dan di Papua. Yang besar tanahnya. Kita bisa bikin mekanisasi jagung, tebu, atau beras," kata Mendag saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 8 Juli 2024. Menurutnya, jika Indonesia terus mengandalkan Pulau Jawa untuk urusan pertanian, maka upaya mewujudkan swasembada gula atau beras tidak akan tercapai. Dia memandang, sulitnya Indonesia mencapai swasembada pangan jika hanya bertumpu pada pengembangan pertanian di Pulau Jawa, karena menurut dia sudah tak tersedia lagi lahan. "Pertanian kita, katakan Jawa, kita mau sampai ke mana? Mau swasembada gula itu kapan? Kau swasembada beras itu kapan? Tanahnya nggak ada, yang ada berubah jadi pabrik, berubah jadi perumahan. Jadi kalau kita bermimpi swasembada gula, swasembada beras segala macam di Jawa, nggak mungkin, menurut saya ya. Mustahil dengan teknologi apapun," ucap Mendag. Menurut Zukifli, selama Indonesia masih mengandalkan pertanian di Pulau Jawa, maka harga pangan di Indonesia akan terus naik. Bahkan, akibatnya kurangnya lahan pertanian yang disebabkan alih fungsi lahan khususnya di Jawa, maka tentunya berimbas pada menurunnya produktivitas sehingga Indonesia harus bergantung pada impor, yang berujung RI harus mengikuti perkembangan harga global. Mendag pun mencontohkan ketika India melarang ekspor beras, maka juga berdampak pada harga beras di dalam negeri yang ikut naik. Oleh karena itu, Mendag memandang bahwa masa depan pertanian Indonesia berada pada Kalimantan dan Papua. Mendag mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. "Jadi, memang masa depan kita dan Pak Presiden (terpilih) Prabowo juga setuju, masa depan kita ada di Papua dan Kalimantan. Di situ kita bisa bikin mekanisasi. Mudah-mudahan lima tahun gula, beras bisa (swasembada) kalau kita serius dan didukung dari teman-teman DPR," kata Zulkifli.*** Kalimantan dan Papua diproyeksikan bisa menjadi lahan pertanian padi atau jagung.(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

POLITIKABC.COM -  Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa lahan yang ada di Pulau Kalimantan dan Papua menjadi masa depan pertanian Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan.

Zulkifli mengatakan, rencana membuka lahan pertanian di Kalimantan dan Papua ini sudah dia sampaikan ke Prabowo. 

Mendag menyampaikan, Kalimantan dan Papua bisa dibuat mekanisasi untuk pertanian padi atau jagung.

Baca Juga: Mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman salut dengan 'presiden' Prabowo: Saya meninggalkan 08  

"Kita punya masa depan, ini yang saya sampaikan kepada Pak Prabowo (Presiden terpilih 2024-2029) dan juga Pak Jokowi (Presiden RI). Masa depan kita di Kalimantan dan di Papua. Yang besar tanahnya. Kita bisa bikin mekanisasi jagung, tebu, atau beras," kata Mendag saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 8 Juli 2024. 

Menurutnya, jika Indonesia terus mengandalkan Pulau Jawa untuk urusan pertanian, maka upaya mewujudkan swasembada gula atau beras tidak akan tercapai.

Dia memandang, sulitnya Indonesia mencapai swasembada pangan jika hanya bertumpu pada pengembangan pertanian di Pulau Jawa, karena menurut dia sudah tak tersedia lagi lahan.

Baca Juga: Kejari Ponorogo akan Lelang Alat dan Mesin Pertanian Hasil Rampasan Korupsi, Nilainya Segini

"Pertanian kita, katakan Jawa, kita mau sampai ke mana? Mau swasembada gula itu kapan? Kau swasembada beras itu kapan? Tanahnya nggak ada, yang ada berubah jadi pabrik, berubah jadi perumahan. Jadi kalau kita bermimpi swasembada gula, swasembada beras segala macam di Jawa, nggak mungkin, menurut saya ya. Mustahil dengan teknologi apapun," ucap Mendag.

Menurut Zukifli, selama Indonesia masih mengandalkan pertanian di Pulau Jawa, maka harga pangan di Indonesia akan terus naik.

Bahkan, akibatnya kurangnya lahan pertanian yang disebabkan alih fungsi lahan khususnya di Jawa, maka tentunya berimbas pada menurunnya produktivitas sehingga Indonesia harus bergantung pada impor, yang berujung RI harus mengikuti perkembangan harga global.

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Minta Pemda Stop Konversi Lahan Pertanian Seperti Jadi Industri

Mendag pun mencontohkan ketika India melarang ekspor beras, maka juga berdampak pada harga beras di dalam negeri yang ikut naik.

Oleh karena itu, Mendag memandang bahwa masa depan pertanian Indonesia berada pada Kalimantan dan Papua.

Mendag mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

"Jadi, memang masa depan kita dan Pak Presiden (terpilih) Prabowo juga setuju, masa depan kita ada di Papua dan Kalimantan. Di situ kita bisa bikin mekanisasi. Mudah-mudahan lima tahun gula, beras bisa (swasembada) kalau kita serius dan didukung dari teman-teman DPR," kata Zulkifli.***

 

Sumber: Antara

Berita Terkait