DECEMBER 9, 2022
News

Serangan Siber di Pusat Data Nasional, Menkominfo Budi Arie Setiadi Sebut Tidak Ada Indikasi Kebocoran Data

image
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi berbicara tentang Pusat Data Nasional Sementara/(ANTARA/Fathur Rochman)

POLITIKABC.COM - Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut tidak ada indikasi kebocoran data imbas gangguan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Tentang tidak ada indikasi kebocoran data ini disampaikan Budi Arie singkat dalam wawancara cegat usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 27 Juni 2024 malam.

Budi Arie Setiadi mengatakan upaya pemulihan Pusat Data Nasional Sementara 2 masih terus dilakukan. Pihaknya menargetkan pemulihan penuh terhadap PDNS 2 ditargetkan tuntas pada pertengahan Agustus 2024.

Baca Juga: Gangguan Pusat Data Nasional, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid Sebut Pemulihan Belum Sempurna

"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," katanya.

Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako menjelaskan bahwa data yang tertahan di PDNS 2 akibat adanya serangan siber yang menyebabkan gangguan tidak akan bisa disalahgunakan oleh pembuat ransomware karena aksesnya telah diisolasi.

Herlan menyebut isolasi di sistem PDNS 2 membuat data tersebut tidak dapat diakses sama sekali.

Baca Juga: BSSN Sebut Sejak Tahun 2023, Sudah Memprediksi akan Ada Serangan Siber di Pusat Data Nasional 

"Kondisi data itu terenkripsi tapi di tempat (di lokasi PDNS 2) dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yg bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi Insya Allah tidak bisa (disalahgunakan)," kata Herlan di dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 26 Juni 2024.

Herlan menjelaskan langkah teknis isolasi pada PDNS 2 membuat data-data yang berada di dalamnya tidak bisa lagi digunakan sehingga data-data tersebut tentunya tidak bisa dicadangkan.

Meski begitu untuk beberapa layanan yang krusial, dengan memanfaatkan PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau pemerintah berupaya melakukan pemulihan dengan data terbatas yang ada di kedua pusat data itu.

Baca Juga: Kepala BSSN Hinsa Siburian ungkap Tidak Ada Back Up Data di Pusat Data Nasional

"Yang jelas data yang sudah kena ransomware ini sudah enggak bisa direcovery gitu ya. Jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kita miliki," kata Herlan.****

Sumber: Antara

Berita Terkait