DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Sepanjang Tahun 2024, Basarnas Kendari Sulawesi Tenggara Selamatkan 509 Orang

image
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.

POLITIKABC.COM - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari Sulawesi Tenggara telah melakukan operasi penyelamatan terhadap sebanyak 509 orang dalam operasi yang digelar sepanjang tahun 2024.

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat ditemui di Kendari Selasa, mengatakan bahwa operasi yang dilaksanakan oleh Basarnas Kendari tercatat ada sebanyak 74 kasus, antara lain kecelakaan kapal sebanyak 31 kasus, kondisi membahayakan manusia 40 kasus, dan bencana terdapat tiga kasus.

"Untuk korban yang selamat ada 509 orang, meninggal 26 orang, dan korban hilang sebanyak 11 orang," kata Aminuddin.

Baca Juga: TikTok Jadi Platform Media Sosial Paling Populer di Indonesia Sepanjang Tahun 2024, Mengalahkan Twitter dan Facebook

Ia menjelaskan bahwa dari jumlah keseluruhan bencana yang terjadi pada tahun 2024 di wilayah kerja Kantor Basarnas Kendari mengalami kenaikan dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya terdapat sebanyak 67 kasus.

"Tahun 2023 ada 67 kasus. Mengalami kenaikan sebesar 9,46 persen," ujarnya.

Aminuddin mengungkapkan, untuk di tahun 2024 ini jumlah kondisi membahayakan manusia yang mendominasi dalam kasus kecelakaan di wilayah kerja Basarnas Kendari, yang mana pada tahun sebelumnya hanya terdapat 24 kasus kondisi membahayakan manusia, sedangkan pada tahun 2024 terdapat sebanyak 40 kasus.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2024, Kasus Kejahatan di Kalimantan Tengah Meningkat 3,3 Persen, Ini Jumlah Korban yang Meninggal

"Sementara untuk kecelakaan kapal turun, di mana tahun lalu mendominasi sebanyak 43 kasus, dan tahun 2024 ini terdapat 31 kasus. Menurun 38,71 persen," ungkap Aminuddin.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk operasi kasus kondisi membahayakan manusia yang diterkam buaya pada tahun 2024 terjadi tiga kasus, yaitu di Kabupaten Konawe Utara, Buton Tengah, dan Kabupaten Muna Barat.

"Sedangkan tahun sebelumnya terdapat empat kasus, dua kasus di Konawe Selatan, satu kasus di Buton Utara, dan satu kasus di Kabupaten Kolaka Timur," jelasnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait