DECEMBER 9, 2022
News

BREAKING NEWS: Faisal Basri, Ekonom Senior yang Dikenal Kritis, Meninggal Kamis Pagi

image
Ekonom Faisal Basri seorang ekonom senior dan pengajar di Universitas Indonesia. (Antara)

POLITIKABC.COM - Faisal Basri, seorang ekonom senior dan pengajar di Universitas Indonesia yang dikenal dengan pandangan kritisnya, telah meninggal pada usia 65 tahun pada Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.

Penyebab kematian Faisal Basri belum diumumkan. Faisal, yang merupakan salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) bersama Amien Rais—sebuah organisasi yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN)—adalah juga keponakan dari mantan Wakil Presiden Adam Malik.

Rencananya, Faisal Basri akan dimakamkan setelah salat asar. Rumah duka terletak di kompleks Gudang Peluru, Tebet, Blok A 60, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Faisal Basri Mengatakan Pada Era Jokowi Ini Sangat Boros, Dan Alasannya Ini

Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, lahir di Bandung pada 6 November 1959.

Ia ikut menjadi salah satu pendiri beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).

Faisal Basri meninggal dunia dalam usia 64 tahun. Faisal Basri meninggalkan seorang Syafitrie Nasution (Fitrie) dan tiga anak, yakni Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Attar Basri.

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Sisi Ekonomi Gerakan Lingkungan Hidup dan Green Religions

Faisal Basri lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia meraih Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Faisal pernah mendapat penghargaan sebagai Dosen Teladan III Universitas Indonesia (1996)

Lalu, Penghargaan “Pejuang Anti Korupsi 2003,” yang diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), di Gedung Joang ‘45, Jakarta, 15 Januari 2004.

Baca Juga: Pandangan Denny JA tentang Energi Fosil Versus Energi Terbarukan: Sisi Ekonomi dari Gerakan Ekologi dan Green Religions

Ia juga memperoleh “FEUI Award 2005” untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005.***

Berita Terkait